Selasa, 21 April 2015

MAKALAH KARANGAN ILMIAH,NON ILMIAH DAN TIDAK ILMIAH


MAKALAH KARANGAN ILMIAH,NON ILMIAH DAN TIDAK ILMIAH








DISUSUN OLEH :
HENDRIK PRASETIYAWAN





UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
SISTEM INFORMASI





KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas “KARANGAN ILMIAH,NON ILMIAH DAN TIDAK ILMIAH”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

















i.
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...……………………………………..      i
DAFTAR …………………………………………………….     ii
BAB 1       PENDAHULUAN……....……………………….     1
1.1. Latar Belakan.……………………………………….…     1
1.2. Tujuan Penulisan.…..………………………..................     1

BAB II       PEMBAHASAN...…………………………….....     2
2.1. Pengertian Karangan.…………………….……….    2
2.2 Macam,sifat,dan bentuk karangan……………………………………………     4
2.3. Ciri-ciri Karangan ilmiah……….………………………………….....    5
2.4. Ciri-ciri karangan non ilmiah....……………….….     7
2.5  Ciri-ciri karangan ilmiah populer..........................    8

BAB III      PENUTUP………………………………….……..   9
3.1. Kesimpulan...……………………………………………   9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..…..  9





















ii.                    
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada umumnya karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan. Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan. Menulis bagi banyak orang memang sangat tidak mudah. Bagi sebagian orang lagi justru terjadi sebaliknya, menulis adalah sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Selain dipengaruhi oleh banyak sedikitnya sumber bacaan yang dicerna oleh seseorang, menulis, terutama yang bersifat ilmiah, sangat dikendalai oleh aturan-aturan penulisan yang sifatnya cenderung konvensional dan berlaku universal. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu karangan ilmiah, karangan ilmiah populer dan karangan non ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai ketiga karagan tersebut. Karangan ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan populer memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu apa saja ciri-ciri dari masing-masing karangan itu, serta jenis karangan apa saja yang termasuk dalam golongan ketiga karangan tersebut, dalam makalah ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ketiga karangan tersebut 

1.2. Tujuan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai :

1.Mengetahui pengertian dari karangan ilmiah, karangan non ilmiah dan karangan ilmiah populer.
 2.Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah, karangan nonilmiah dan karangan ilmiah populer.
 3.Mengetahui jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah, karangan non ilmiah dan karangan ilmiah populer.






1.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KARANGAN
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi
NARASI
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
  • Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.[butuh rujukan]
  1. (What) Apa yang akan diceritakan,
  2. (Where) Di mana setting/lokasi ceritanya,
  3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
  4. (Who) Siapa pelaku ceritanya
  5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
  6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

2.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
DESKRIPSI
Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa,atau mendengarkan hal tersebut.
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya ke rawa dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bisa melihat pemandangan yang indah nan damai.
EKSPOSISI
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema * Menetapkan tujuan * Mengumpulkan data dari berbagai sumber * Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
  • Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

 

 


3,

Contoh

Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
  • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
  • Peranan majalah dinding di sekolah
  • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

2.2.    MACAM,SIFAT DAN BENTUK KARANGAN
            Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
1.     Laporan Penelitian
Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
2.     Skripsi
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
3.     Tesis
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
4.     Disertasi
Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
5.     Surat pembaca
Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
6.     Laporan kasus
Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.


4.
Sifat Karangan
1)    Lugas dan tidak emosional
Mempunyai satu arti sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2)    Logis
Disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3)    Efektif
Satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembangan.
4)    Efisien
Hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.

Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
a)     Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
b)    Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
c)      Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
d)    Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
e)     Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
f)      Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).



2.3    CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
     Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu :
v  Sistematis
Artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
v Objektif
5.
Artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.3. cermat, tepat, dan benar.
v Tidak persuasif
v Tidak argumentatif
v Tidak emotif
v Netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
v Tidak melebih-lebihkan sesuatu

Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah :
1)    Mengenali dan merumuskan masalah
2)    Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3)    Merumuskan hipotesis ( dugaan hasil sementara)
4)    Menguji hipotesis
5)    Menarik kesimpulan

Hal-hal yang harus ada dalam karangan ilmiah antara lain :
1)    Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2)    Keindahan karangan tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3)    Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4)    Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5)    Karangan ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6)    Karangan ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).










6.
2.4.      CIRI-CIRI KARANGAN NON- ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah :
ditulis berdasarkan fakta pribadi.
 fakta yang disimpulkan subyektif.
gaya bahasa konotatif dan popular
tidak memuat hipotesis
 penyajian dibarengi dengan sejarah
 bersifat imajinatif
situasi didramatisir
bersifat persuasif.
 tanpa dukungan bukti

Sifat Karangan Non Ilmiah :
  1)      Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis
  2)      Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
   3)      Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi.
  4)      Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasa

Macam-Macam Karya Non Ilmiah :
   1)      Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
   2)      Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
   3)      Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
   4)      Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.







7.

2.5    CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH POPULER

Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu :
1. Struktur. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2. Komponen dan Substansi. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal.
4. Penggunaan Bahasa. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu :
1. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
2. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
3. Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat denotatif.
5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut :
1. Bahan berupa fakta yang objektif.
2. Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, serta tidak memuat hipotesis.
3. Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4. Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.
Bentuk Karya Ilmiah Populer
Bentuk karya ilmiah populer antara lain artikel, esai, dan feature. Dilihat dari bahasanya, biasanya artikel menggunakan bahasa jurnalistik, esai menggunakan bahasa sastra, dan feature menggunakan keduanya, bergantung kepada jenis featurenya. Feature pengetahuan banyak menggunakan ragam jurnalistik, namun feature human interest lebih banyak menggunakan ragam sastra.






8.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari ketiga karya ilmiah tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiris.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Sedangkan perbedaan karya ilmiah dengan karya ilmiah populer adalah adanya perbedaan penggunaan bahasa, terlihat bahwa bahasa karya ilmiah populer lebih mudah dipahami, lebih cair, dan lebih enak dibaca jika dibandingkan dengan bahasa yang biasa digunakan dalam laporan penelitian atau artikel ilmiah.



DAFTAR PUSTAKA :
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://ditaoctalina.blogspot.com/2014/11/tugas-bahasa-indonesia-2-karangan.html
http://lasmawatibutarbutar.blogspot.com/2014/11/karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-semi.html
http://sa-dan.blogspot.com/






9.

.