MAKALAH KARANGAN ILMIAH,NON ILMIAH
DAN TIDAK ILMIAH
DISUSUN OLEH :
HENDRIK PRASETIYAWAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
SISTEM INFORMASI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT
karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas “KARANGAN ILMIAH,NON
ILMIAH DAN TIDAK ILMIAH”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.
i.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...…………………………………….. i
DAFTAR
……………………………………………………. ii
BAB
1
PENDAHULUAN……....………………………. 1
1.1. Latar
Belakan.……………………………………….… 1
1.2. Tujuan
Penulisan.…..……………………….................. 1
BAB II
PEMBAHASAN...…………………………….....
2
2.1.
Pengertian Karangan.…………………….………. 2
2.2
Macam,sifat,dan bentuk karangan…………………………………………… 4
2.3.
Ciri-ciri Karangan ilmiah……….…………………………………..... 5
2.4.
Ciri-ciri karangan non ilmiah....……………….…. 7
2.5 Ciri-ciri karangan ilmiah
populer.......................... 8
BAB III
PENUTUP………………………………….…….. 9
3.1.
Kesimpulan...…………………………………………… 9
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………..….. 9
ii.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya
karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara
penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan. Karangan adalah
suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Menulis
karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan
tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan
pengetahuan. Menulis bagi banyak orang memang sangat tidak mudah. Bagi sebagian
orang lagi justru terjadi sebaliknya, menulis adalah sesuatu yang mudah dan
menyenangkan. Selain dipengaruhi oleh banyak sedikitnya sumber bacaan yang
dicerna oleh seseorang, menulis, terutama yang bersifat ilmiah, sangat
dikendalai oleh aturan-aturan penulisan yang sifatnya cenderung konvensional
dan berlaku universal. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu karangan ilmiah,
karangan ilmiah populer dan karangan non ilmiah. Dalam makalah ini akan
dipaparkan lebih jelas mengenai ketiga karagan tersebut. Karangan ilmiah adalah
karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan populer memiliki ciri
khasnya tersendiri. Lalu apa saja ciri-ciri dari masing-masing karangan itu,
serta jenis karangan apa saja yang termasuk dalam golongan ketiga karangan
tersebut, dalam makalah ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
ketiga karangan tersebut
1.2. Tujuan
Sesuai
dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai :
1.Mengetahui
pengertian dari karangan ilmiah, karangan non ilmiah dan karangan ilmiah
populer.
2.Mengetahui
ciri-ciri karangan ilmiah, karangan nonilmiah dan karangan ilmiah populer.
3.Mengetahui
jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah, karangan non
ilmiah dan karangan ilmiah populer.
1.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KARANGAN
‘Karangan
merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima
jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,
dan persuasiNARASI
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
- Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
- Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
- Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
- (What) Apa yang akan diceritakan,
- (Where) Di mana setting/lokasi ceritanya,
- (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
- (Who) Siapa pelaku ceritanya
- (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
- (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
2.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
DESKRIPSI
Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa,atau mendengarkan hal tersebut.
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya ke rawa dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bisa melihat pemandangan yang indah nan damai.
EKSPOSISI
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema * Menetapkan tujuan * Mengumpulkan data dari berbagai sumber * Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
- Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
3,
Contoh
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:- Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
- Peranan majalah dinding di sekolah
- Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
2.2. MACAM,SIFAT DAN BENTUK KARANGAN
Ada berbagai macam karangan ilmiah,
berikut diantaranya :
1.
Laporan
Penelitian
Laporan yang
ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh
Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh
Departemen Kebudayaan, dsb.
2.
Skripsi
Tulisan
ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
3.
Tesis
Tulisan
ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
4.
Disertasi
Tulisan
ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
5.
Surat
pembaca
Surat yang
berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
6.
Laporan
kasus
Tulisan
mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
4.
Sifat
Karangan
1)
Lugas dan tidak emosional
Mempunyai satu arti sehingga
tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2)
Logis
Disusun berdasarkan urutan
yang konsisten.
3)
Efektif
Satu kebulatan pikiran, ada
penekanan dan pengembangan.
4)
Efisien
Hanya mempergunakan kata
atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Hal-hal yang
harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
a)
Karya tulis
ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
b)
Keindahan
karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
c)
Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan
notasi.
d)
Karya tulis
ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun
mendukung alur pikir yang teratur.
e)
Karya tulis
ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
f)
Karya tulis
ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
2.3 CIRI-CIRI
KARANGAN ILMIAH
Menurut Brotowidjoyo, karangan
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga
berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Ciri-ciri
karangan ilmiah, yaitu :
v Sistematis
Artinya
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya.
v Objektif
5.
Artinya
pembahasan suatu hasil penelitian sesuai dengan yang diteliti.3. cermat,
tepat, dan benar.
v Tidak persuasif
v Tidak argumentatif
v Tidak emotif
v Netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
v Tidak melebih-lebihkan sesuatu
Isi ( batang
tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John
Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah :
1)
Mengenali
dan merumuskan masalah
2)
Menyusun
kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3)
Merumuskan
hipotesis ( dugaan hasil sementara)
4)
Menguji
hipotesis
5)
Menarik
kesimpulan
Hal-hal yang
harus ada dalam karangan ilmiah antara lain :
1)
Karya tulis
ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2)
Keindahan
karangan tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3)
Alur pikir
dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4)
Karya tulis
ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun
mendukung alur pikir yang teratur.
5)
Karangan
ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6)
Karangan
ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
6.
2.4.
CIRI-CIRI
KARANGAN NON- ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah :
ditulis berdasarkan fakta pribadi.
fakta yang disimpulkan subyektif.
gaya bahasa konotatif dan popular
tidak memuat hipotesis
penyajian dibarengi dengan sejarah
bersifat imajinatif
situasi didramatisir
bersifat persuasif.
tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah :
1) Emotif yaitu sedikit informasi,
kemewahan & cinta menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak
sistematis
2) Persuasif yaitu Cukup
informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan
pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
3) Diskriktif yaitu informatif sebagian
imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi.
4) Kritik tanpa dukungan
bukti yaitu tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan
kadangkadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan,
formal tetapi sering dengan bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah :
1) Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif
fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang
memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
2) Dongeng : Suatu kisah yang diangkat
dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup
dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
3) Novel : Bentuk sastra yang paling
popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik
dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
4) Drama : Suatu aksi atau perbuatan.
Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh
actor.
7.
2.5 CIRI-CIRI
KARANGAN ILMIAH POPULER
Karya ilmiah
(Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat
aspek, yaitu :
1. Struktur. Struktur sajian karya ilmiah
sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2. Komponen
dan Substansi. Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap
Penulis. Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
kata atau gaya bahasa impersonal.
4. Penggunaan
Bahasa. Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
Sementara
itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu :
1. Dari segi
isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi
tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
2.
Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian
empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
3. Sebuah
karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam
penulisan.
4. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di
samping istilah yang bersifat denotatif.
5.
Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
Sedangkan
ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai
berikut :
1. Bahan
berupa fakta yang objektif.
2. Penyajian
menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas,
disusun secara sistematis, serta tidak memuat hipotesis.
3. Sikap
penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4.
Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.
Bentuk Karya
Ilmiah Populer
Bentuk karya
ilmiah populer antara lain artikel, esai, dan feature. Dilihat dari bahasanya,
biasanya artikel menggunakan bahasa jurnalistik, esai menggunakan bahasa
sastra, dan feature menggunakan keduanya, bergantung kepada jenis featurenya.
Feature pengetahuan banyak menggunakan ragam jurnalistik, namun feature human
interest lebih banyak menggunakan ragam sastra.
8.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari ketiga karya ilmiah
tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati
dari beberapa aspek.
1. Karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiris.
2. Karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
3. Dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Sedangkan
perbedaan karya ilmiah dengan karya ilmiah populer adalah adanya perbedaan
penggunaan bahasa, terlihat bahwa bahasa karya ilmiah populer lebih mudah
dipahami, lebih cair, dan lebih enak dibaca jika dibandingkan dengan bahasa
yang biasa digunakan dalam laporan penelitian atau artikel ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA :
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://ditaoctalina.blogspot.com/2014/11/tugas-bahasa-indonesia-2-karangan.html
http://lasmawatibutarbutar.blogspot.com/2014/11/karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-semi.html
http://lasmawatibutarbutar.blogspot.com/2014/11/karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-semi.html
http://sa-dan.blogspot.com/
9.